Anggota Kelompok 
Adi Sulistiono       / 30411178
Aditya Pradana P / 30411231
Alan Wandana      / 30411535

Berbicara tentang kemiskinan merupakan hal yang sudah tidak tabuh lagi dipendengaran kita, apalagi kemiskinan tersebut terjadi dibumi pertiwi ini yang menjadi sasarannya, sungguh ironis memang untuk diterima hal pahit ini.  Begitu banyak sekali kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan tersebut, alhasil ternyata nihil kemiskinan masih belum sepenuhnya diatasi oleh pemerintah. Kemiskinan bukan merupakan sesuatu yang hanya berdiri sendiri, akan tetapi disebabkan oleh tidak tercapainya pemerataan pembangunan dan peran serta tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah dan juga kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks dinegara kita, bukan hanya kami saja sebagai  mahasiswa yang menilai bahwa Negara kita tidak akan sembuh oleh penyakit lama ini yang seakan-akan selalu dihantui oleh kemiskinan yang semakin lama kabarnya malah semakin parah rujukan (http://finance.detik.com/read/2014/01/02/152910/245
6793/4/bps-akui-kemiskinan-di-indonesia-semakin-dalam-dan-parah) pengaruh negatif kemiskinan memang sangat bervariasi yang berdampak pada menurunnya tingkat pendapatan, kesehatan, bahkan terganggunya pendidikan bagi anak-anak dan terlebih lagi menyebabkan kelaparan dan juga keterbelakangan bagi mereka yang jauh dari kehidupan secara bermartabat.
Pengaruh besar yang mengakibatkan tingkat kemiskinan yaitu pada pertumbuhan penduduk sebagaimana dapat kita ketahui bahwasanya negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki beberapa ribu pulau dan memiliki rank keempat atas dasar Negara terpadat didunia. Beberapa unsur perubahan angka pertumbuhan penduduk disebabkan oleh:
1.        Fertilitas
Fertilitas yang merupakan salah satu faktor penambahan jumlah penduduk disamping migrasi, jumlah kelahiran setiap tahun di Indonesia masih besar, jumlah bayi yang lahir setelah tahun 2000 masih tetap banyak jumlahnya tiap-tiap tahun jumlah kelahiran bayi di Indonesia mencapai sekita 4,5 juta bayi
2.        Mortalitas 
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari 3 faktor demigrafis selain fertilitas dan migrasi. yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk, faktor sosial ekonomi seperti pengetahuian tentang kesehatan, gizi dan kesehatan lingkungan, serta kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat.
3.        Migrasi
Migrasi adalah merupakan gerak perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dengan tujuan untuk menetap di daerah tujuan, migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relative permanen dari suatu daerah ke daerah lainnya (orangnya disebut migran).

Data yang diperoleh atas perkembangan Kemiskinan Maret–September 2013
Jumlah  penduduk  miskin  di  Indonesia pada  September 2013 mencapai 28,55 juta  orang  (11,47  persen),  bertambah 0,48  juta  orang  dibandingkan  dengan penduduk  miskin  pada  Maret  2013 yang sebanyak 28,07 juta orang (11,37 persen).  
Perkembangan  penduduk miskin  menurut  daerah tempat tinggal dapat dilihat pada Grafik 17.1. dan Tabel 17.1


        Sumber           : Laporan Bulanan Sosial Ekonomi, BPS febuari 2014

Dari sini, dapat dikatakan bahwa dalam menentukan kemiskinan terdapat variabel pokok yang tidak bisa dilupakan yaitu yang dikenal dengan istilah GK atau (Garis Kemiskinan). Garis kemiskinan ini terbagi menjadi dua yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) kita bisa lihat pada gambar dibawah ini garis kemiskinan persentase penduduk miskin.



 Sumber           : Laporan Bulanan Sosial Ekonomi, BPS febuari 2014

Dari tabel kemiskinan yang ada pada tahun 2013 bertambahnya jumlah dan persentase penduduk miskin terkait dari beberapa faktor yaitu diantaranya salah satu akar permasalahan kemiskinan yakni tingginya disparitas antar daerah akibat tidak meratanya distribusi pendapatan, sehingga kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin di Indonesia semakin melebar. Pemerintah sendiri selalu merencanakan upaya penanggulangan kemiskinan dari tahun ketahun, namun jumlah penduduk miskin tidak juga mengalami sedikitpun penurunan yang signifikan, malah yang terjadi sekian lama kabarnya semakin parah rujukan
 (http://nasional.kontan.co.id/news/penurunan-angka-kemiskinan-di-2014-sulit-tercapai), sebenarnya kalau dilihat dari kemiskinan yang ada di Indonesia. Negara kita ini memiliki berbagai tipe kemiskinan yaitu:
1.        Kemiskinan absolut
Kemiskinan absolut ini terjadi apabila tingkat pendapatannya dibawah garis kemiskinan atau sejumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan minimun, antara lain kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, perumahan dan pendidikan yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas agar bisa hidup dan bekerja.
2.        Kemiskinan relatif
Kemiskinan relatif adalah kondisi dimana pendapatannya berada pada posisi di atas garis kemiskinan, namun relatif lebih rendah dibanding pendapatan masyarakat sekitarnya. Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di negara bekembang, ada bukti tentang  kehadiran kemiskinan di setiap region.
3.        Kemiskinan struktural
Kemiskinan struktural ialah kondisi atau situasi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan pendapatan. Kemiskinan struktural muncul karena ketidakmampuan sistem dan struktur sosial dalam menyediakan kesempatan-kesempatan yang memungkinkan si miskin dapat bekerja. Struktur sosial tersebut tidak mampu menghubungkan masyarakat dengan sumber-sumber yang tersedia, baik yang disediakan oleh alam, pemerintah maupun masyarakat yang ada disekitarnya.
4.        Kemiskinan kultural
Kemiskinan kultural mengacu pada persoalan sikap seseorang atau masyarakat yang disebabkan oleh faktor budaya. Sikap budaya itu, seperti tidak mau berusaha untuk memperbaiki tingkat kehidupan, malas, pemboros, tidak kreatif, meskipun ada usaha dari pihak luar untuk membantunya.

APAKAH AKAN MISKIN SELAMANYA ?
Solusi dari permasalahan kemiskinan yang ada di Indonesia bukan hanya pemerintah saja yang harus ikut campur dan menanggung semuanya, akan tetapi kalangan muda mudi seperti kita harus mampu memberikan respon yang berupa aksi. memang sih! Kelihatannya konyol bahkan, apalagi bagi anda yang tidak tahu apa-apa yang nantinya akan menertawakan dan mengatakan bahwa kemiskinan itu NASIB ! walaupun bukan membantu dalam bentuk material akan tetapi tidak ada salahnya untuk membantu secara pikiran. Hal yang sangat pahit dirasakan di Negara kita ini adalah ada sebuah kalimat yang menyatakan bahwa “Yang Kaya Terlahir Menjadi Kaya” dan “Yang Miskin Terlahir Menjadi Miskin”. Sebenarnya kemiskinan yang ada di Indonesia itu bervariasi, tidak semua kemiskinan itu digariskan dengan kata NASIB. Alangkah baiknya, kita sebagai kalangan penerus bangsa mampu mengambil dalam mengimplementasikan strategi pengentasan kemiskinan tersebut seperti:
1.  Meningkatkan fasilitas sarana prasarana bagi kebutuhan masyarakat yang ada dipedalaman.
Misalkan menjalankan strategi pembangunan fasilitas listrik pada desa-desa yang belum menikmati tenaga listrik
2.        Memberikan fasilitas yang lebih baik
Misalnya dengan menyediakan DAK untuk pembiayaan sanitasi ataupun dengan menyusun standar pelayanan minimum.
3.        Adanya suatu larangan untuk mengimpor secara berlebihan
Karena kita tahu bahwa dengan adanya impor yang dilakukan hal tersebut bukan membantu bagi rakyat kalangan bawah, akan tetapi malah menganggu perekonomian para petani.
4.        Pajak yang terlalu besar
Seharusnya menghentikan pungutan pajak dan retribusi daerah yang tidak diperlukan, dengan mengharuskan pemerintah daerah untuk mengadakan pengkajian dampak suatu peraturan sebelum mengeluarkan pungutan baru.
5.        Memberikan program hak pembangunan bagi warga miskin
Misalkan mengakomodasi kepemilikan komunal atas tanah sebagai salah satu  bentuk kepemilikan.
6.        Perbaikan dan pemberdayaan pendidikan yang berkualitas
Misalkan Menyediakan dana bantuan ataupun memberikan beasiswa pendidikan bagi masyarakat miskin.
7.        Membuat sasaran yang membangun keringanan bagi warga miskin
Misalnya Mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM).


Sumber:






About